DIDUGA KARENA PENELANTARAN

Selidiki Kematian Bayi Debora, Menkes Langsung Bentuk Tim

Kesehatan | Senin, 11 September 2017 - 16:30 WIB

Selidiki Kematian Bayi Debora, Menkes Langsung Bentuk Tim
Tiara Debora, bayi mungil malang yang ditolak RS swasta karena perserta BPJS. (FACEBOOK)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus kematian bayi Debora yang meregang nyawa akibat diduga ditelantarkan Rumah Sakit Mitra Kalideres, Jakarta Barat akan diusut oleh jajaran Kementerian Kesehatan.

Hal itu sebagaimana dikatakan Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Menurutnya, pihaknya sudah membentuk tim untuk menyambangi RS Mitra Kalideres dan melakukan pemeriksaan mulai hari ini, Senin (11/9/2017).

Baca Juga :RS Syafira Perioritaskan Mutu Pelayanan

"Saya minta hari ini dari Dinkes DKI, Kemenkes, badan pengawas pergi ke rumah sakit," ujarnya saat ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

Pihaknya, kata dia lagi, harus mendengarkan keterangan dari RS Kalideres terkait penanganan bayi Deborah. Dia menilai, tidak adil jika hanya menerima keterangan dari salah satu pihak saja. Meski begitu, ditegaskannya bahwa pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat harus diterima.

Kata dia lagi, RS bahkan berkewajiban untuk memberikan tindakan terhadap pasien itu.

"Secara regulasi setiap keadaan gawat darurat harus ditolong di rumah sakit. Tapi melihat dari apa yang di jawab rumah sakit mereka menolong dan kemudian kita harus tahu sampai sejauh mana keadaan penyakit anak tersebut, itu yang harus kita lihat," terangnya.

Dalam kondisi gawat darurat, imbuhnya, sudah ada Undang-undang yang mengatur rumah sakit harus menerima pasien. Bahkan, rumah sakit tidak boleh menolak pasien tersebut.

"Tidak bisa memperhitungkan dulu biaya atau anggaran. Tapi kalau kita baca lagi, ortu tersebut juga meminta, saya bisa mengerti kadang kita masuk, kita harus tanya berapa biaya nanti. Nah ini nanti kami konfirmasi, mana yang benar, mana yang tidak benar," paparnya.

Bayi Debora yang juga merupakan peserta BPJS Kesehatan sebelumnya diduga meregang nyawa setelah ditelantarkan di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat. Nyawa bayi empat bulan ini tak tertolong karena telat mendapat perawatan karena masalah uang muka atau down payment (DP). (Mg4)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook