Lemak di Perut Lebih Bahaya

Kesehatan | Minggu, 10 September 2017 - 10:37 WIB

Lemak di Perut Lebih Bahaya
internet

(RIAUPOS.CO) - OBESITAS  seakan menjadi tren terbaru dewasa ini. Padahal mereka yang kelebihan berat badan berisiko mengalami beragam penyakit kronis seperti diabetes hingga penyakit jantung. Namun ada yang lebih berbahaya dari obesitas sekalipun.

Sebuah studi mengungkapkan skinny fat atau orang yang kurus namun berperut buncit menghadapi bahaya yang lebih besar ketimbang orang bertubuh gemuk. Mengapa demikian? Apalagi kalau bukan karena lemak perut mereka.

Baca Juga :Awas Diabetes, Orang Asia Ternyata Lebih Banyak Lemak di Bagian Perut

Peneliti dari Boston University mencoba menemukan ada tidaknya keterkaitan antara perubahan pada lemak perut dan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dimiliki seseorang. Untuk keperluan studi ini, peneliti mengamati 1.106 partisipan berusia paruh baya selama enam tahun.

Dengan CT scan, peneliti mencoba membandingkan pengaruh lemak adiposa yang ada di bawah kulit dan lemak adiposa yang ada di perut dari waktu ke waktu. Dalam kurun tersebut, partisipan mengalami kenaikan lemak di bawah kulit rata-rata sebesar 22 persen dan lemak perut sebanyak 45 persen.

Menariknya, dari perubahan ini peneliti bisa melihat dampak keberadaan lemak adiposa terhadap kesehatan jantung partisipan. Makin bertambah lemaknya dan makin berkurang kepadatan lemaknya, maka tekanan darah dan trigliserida (lemak dalam darah) partisipan juga ikut naik. Risiko sindrom metabolik partisipan menjadi bertambah.

Peneliti mengakui pertambahan lemak adiposa di bawah kulit maupun yang di perut sama-sama berdampak pada kesehatan jantung, namun pertambahan lemak di perut dipastikan memicu pengaruh yang lebih besar.(int/noi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook