WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat gagal mengukir sejarah sebagai yang pertama melakukan pemindahan rahim di negara itu. Kegagalan terjadi karena sang penerima mengalami komplikasi dan karenanya dokter terpaksa mengeluarkan organ itu kembali.
‘’Kami dengan sedih harus memberitahukan bahwa pasien kami, Lindsay, baru-baru ini mengalami komplikasi tiba-tiba yang memaksa dilakukannya pembedahan guna membuang rahim yang dipindahkan kepadanya," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Klinik Cleveland, tanma menyebutkan nama lengkap pasiennya sebagaimana lazimnya.
Menurut pernyataan itu, kondisi Lindsay semakin pulih setelah menjalani operasi pengangkatan rahim barunya itu.
Operasi pemindahan rahim, yang berlangsung selama sembilan jam, dilakukan pada 25 Februari lalu. Tim dokter mengumumkan beberapa hari kemudian bahwa prosedur itu berhasil.
Senin lalu, tim dokter yang terdiri dari para ahli bedah mengadakan jumpa pers menghadirkan penerima berusia 26 tahun itu yang kelihatan tersenyum. Pihak rumah sakit mengatakan, mereka masih menelaah secara mendalam sebab utama kegagalan tersebut.
Namun ditegaskan, kegagalan itu tidak mengurangi semangat untuk meneruskan program uji klinis pemindahan rahim terhadap 10 wanita. Artinya, program itu akan diteruskan.
Menurut AFP, dokter di Universiti of Gothenburg , Swedia, merupakan orang pertama yang berhasil melakukan pembedahan rahim pada 2013. Penerimanya melahirkan bayi pertama yang dikandung dalam rahim yang dipindahkan itu, pada September 2014.(zar)