Tetap Berolahraga saat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Kesehatan | Kamis, 05 Januari 2023 - 04:00 WIB

Tetap Berolahraga saat Flu, Begini Penjelasan Ahli
Ilustrasi berolahraga. Olahraga diyakini membuat tubuh tetap bugar dan fit. Ketika sedang terserang flu, bolehkah tetap berolahraga? (ISTOCK)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketika sedang tak enak badan atau flu menyerang, umumnya individu mengalami rasa lemas dan sakit kepala disertai bersin-bersin. Di sisi lain, olahraga diyakini membuat tubuh tetap bugar dan fit. Ketika sedang terserang flu, bolehkah tetap berolahraga?

Sebelum berolahraga, seseorang harus mengetahui gejala dan alarm tubuhnya dengan cermat. Ketika sudah flu berat, disarankan beristirahat.


“Cobalah melakukan pemeriksaan leher ke atas. Jika gejala flu berada di atas leher, olahraga mungkin aman,” kata profesor pelatihan atletik dan kursi emeritus sekolah kinesiologi di Ball State University di Indiana, AS, Thomas Weidner, seperti dilansir dari CNA Lifestyle, Rabu (4/1/2023).

Gejala leher ke atas itu di antaranya adalah hidung tersumbat dan sakit kepala ringan. Jika mengalami gejala itu, olahraga ringan seharusnya tidak membuat flu seseorang semakin parah.

Faktanya, sebuah studi oleh dr Weidner pada 1990-an, sebanyak 50 orang dewasa muda terinfeksi virus flu biasa dan dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Pertama, melakukan olahraga sedang selama 40 menit setiap hari selama 10 hari, dan satu lagi tidak berolahraga sama sekali. Para peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan terkait lamanya penyakit atau tingkat keparahan antara kedua kelompok.

Kesimpulannya, berolahraga secukupnya tidak memperpanjang atau memperburuk kondisi pilek mereka. Penelitian lain yang dilakukan oleh dr Weidner telah menghasilkan temuan serupa.

 

Pengecualian

Namun, jika Anda memiliki gejala di bawah leher, seperti batuk, dada tidak nyaman, mual, diare, atau gejala di seluruh tubuh seperti demam, nyeri otot, atau kelelahan, maka olahraga bukanlah ide yang baik. Anda disarankan beristirahat.

“Juga perlu diingat bahwa gejala dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius, seperti bronkitis atau flu. Jika dengan olahraga mulai merasa lebih buruk, maka tidak disarankan,” kata profesor kinesiologi di University of Illinois di Urbana-Champaign Jeffrey Woods.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook