Sulit Tidur Malam Hari, Waspadai Penyakit Jantung dan Stroke

Kesehatan | Rabu, 04 Desember 2019 - 17:05 WIB

Sulit Tidur Malam Hari, Waspadai Penyakit Jantung dan Stroke

RIAUPOS.CO-Pernahkah Anda merasa mengantuk ketika bekerja atau beraktivitas pada siang hari? Biasanya, hal ini disebabkan Anda sulit tidur ketika malam hari. Kondisi ini hampir terjadi setiap hari. Kabarnya, gangguan tidur ini masih ada hubungannya dengan penyakit jantung dan stroke. Apakah benar begitu?

Menurut National Health Services, Inggris, sulit tidur atau insomnia adalah sebuah masalah yang sering terjadi. Biasanya, orang yang mengalaminya akan merasa resah ketika waktu tidur tiba.

Baca Juga :Jadi Tukang Parkir hingga Sopir

Beberapa gejalanya adalah Anda sulit sekali untuk tidur, sulit untuk tetap tidur lelap, atau bangun tidur lebih awal. Semua ini kemudian akan membuat Anda sulit fokus pada saat siang hari. Terkadang, kondisi ini dihubungkan dengan kegelisahan atau stres.

Sulit tidur tingkatkan risiko penyakit jantung dan stroke

Berdasarkan data National Health Services, Inggris, ada sebuah penelitian mengenai kesulitan tidur pada hampir setengah juta orang di Tiongkok. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa orang yang mengalami masalah tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke pada 10 tahun ke depan.

Dari setengah juta responden, sebanyak 11,3 persen mempunyai masalah untuk tidur, lalu sekitar 10,4 persen mempunyai masalah bangun terlalu pagi dan 2,2 persen lagi mempunyai masalah untuk berkonsentrasi saat siang hari.

Setelah diikuti selama 10 tahun, didapatkan 130 ribu kasus penyakit jantung dan pembuluh darah pada setengah juta orang tersebut.

Peningkatan risiko di antara responden pun berbeda. Peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke sebanyak 10 persen dialami oleh responden hanya satu masalah kesulitan tidur saja. Sedangkan untuk yang mengalami gangguan tidur, kenaikan risiko kesehatannya naik hingga 18 persen.

Risiko itu dikatakan ada ketika sudah terjadi minmal tiga hari dalam seminggu dalam satu bulan terakhir. Bisa saja, risiko akan terjadi hanya salah satu atau justru muncul secara bersamaan.

Sulit tidur bukan penyebab tunggal penyakit jantung dan stroke

Walau sulit tidur bisa meningkatkan risiko kedua penyakit tersebut, tetapi bukan berarti menjadi penyebab tunggal. Banyak faktor kesehatan dan gaya hidup yang berhubungan hingga munculnya risiko tersebut. Misalnya saja, faktor usia, pola makan, gaya hidup, hingga kebiasaan sehari-hari seseorang.

Bahkan, para peneliti memasukkan sejumlah faktor yang mendukung kondisi kedua gangguan kesehatan tersebut berkembang. Beberapa di antaranya adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, riwayat kesehatan keluarga, dan tekanan darah. Kombinasi faktor-faktor ini dengan sulit tidur bisa menjadi penyebab munculnya penyakit jantung dan juga stroke.

Meskipun penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara sulit tidur dengan penyakit jantung dan stroke, namun penelitian ini tidak membuktikan adanya hubungan langsung. Anda tidak perlu khawatir apabila mungkin Anda mengalami beberapa kali masalah tidur.

Masih perlu penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh insomnia terhadap penyakit jantung dan stroke ini. Masih banyak faktor yang mungkin akan lebih berpengaruh terhadap penyakit jantung dan stroke dibandingkan dengan kesulitan untuk tidur.

Akan tetapi, penting untuk memeriksakan diri apabila Anda mengalami insomnia atau sulit tidur yang buruk yang mempengaruhi kesehatan, membuat Anda lelah, atau hingga depresi. Jangan ragu untuk segera konsulitasi ke dokter untuk mencari tahu solusinya. Jangan sampai sulit tidur mengganggu performa dan aktivitas Anda sehari-hari.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook