PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bekerja dengan sistem shift telah lama ditengarai memiliki banyak akibat buruk bagi kesehatan. Hasil kaji ulang terbaru termasuk 12 studi internasional yang melibatkan lebih dari 226.500 peserta, 14.600 di antaranya menderita diabetes.
Ketika peneliti mengumpulkan hasil dari semua studi, mereka menemukan bahwa setiap periode kerja shift dikaitkan dengan sembilan persen peningkatan risiko diabetes dibandingkan dengan jam kerja kantor normal.
‘’Alasan untuk temuan ini tidak jelas. Diperkirakan bahwa pada siang hari tingkat hormon testosteron laki-laki dikendalikan oleh jam biologis tubuh, sehingga hal ini sangat mempengaruhi terhadap kesehatan mereka,’’ kata pemimpin studi, Profesor Zuxun Lu dari Huazhong University of Science and Technology, Wuhun, Hubei, Cina, seperti dilansir laman Daily Mail.