Hati-Hati Berikan Susu, Madu, Daging, dan Telur pada Balita

Kesehatan | Rabu, 03 Mei 2023 - 05:11 WIB

Hati-Hati Berikan Susu, Madu, Daging, dan Telur pada Balita
Ilustrasi aktivitas makan orang tua dan anak-anak. (VISUALS STOCK/REUTERS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) –Orang tua sebaiknya berhati-hati memilih dan memilah makanan yang akan diberikan pada anak-anak usia 5 dan di bawah 5 tahun (balita). Sebab, beberapa tipe makanan terbukti bisa membawa risiko berbahaya bagi kesehatan bila tidak diproduksi atau disimpan dengan baik.

”Untuk produk susu kalau tidak melewati proses pasteurisasi, hati-hati bisa terkena infeksi yang ditularkan lewat makanan. Sedangkan madu, rekomendasi memperbolehkan untuk menunggu setelah anak usia satu tahun karena sering kali ada kontaminan kuman di dalam madu,” papar Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kurniawan Taufiq Kadafi seperti dilansir dari Antara, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga : Ular

Kontaminan di dalam madu bisa menyebabkan infeksi sistem saluran pencernaan anak-anak. Taufiq mengingatkan, potensi bahaya dari sajian telur setengah matang untuk anak-anak.

”Rekomendasi sebaiknya telur dipanaskan hingga 74 derajat Celsius. Kalau tidak, di situ banyak kontaminan kuman. Jadi hati-hati konsumsi telur setengah matang,” jelas Kurniawan Taufiq Kadafi.

Dia menjelaskan, untuk jenis makanan laut seperti kerang atau tiram sebaiknya dimasak hingga cangkang terbuka. Sedangkan, untuk jenis sushi baik dimasak pada temperatur internal 74 derajat celsius.

 

Lalu, berapa lama sebaiknya menyimpan makanan atau minuman? Taufiq mengambil contoh untuk daging dan ayam hanya bisa disimpan selama 2-4 hari pada suhu 4 derajat Celsius dan tidak lebih dari dua belas bulan pada sistem pendingin beku suhu -18 derajat Celsius atau lebih rendah. Pada kondisi yang sama, sosis dan daging olahan disarankan tidak lebih dari dua hari penyimpanan dan bertahan tidak lebih dari 3 bulan di pendingin beku.

”Kita sering menyimpan makanan sekian lama di freezer dan tidak mengukur suhunya selama berminggu-minggu, ini bisa berpotensi kontaminan infeksi,” terang Kurniawan Taufiq Kadafi.

Sedangkan untuk ikan berlemak sedikit atau lean fish pada kondisi suhu yang sama, sebaiknya disimpan paling lama 4 hari dan tak lebih dari 6 bulan pada pendingin beku. Untuk jenis ikan tuna, salmon, dan trout, juga sebaiknya tidak lebih dari 4 hari penyimpanan dengan maksimal berada pada pendingin beku selama 2 bulan.

Sementara itu, jenis lobster, udang, dan varian kerang, sebaiknya disimpan tidak lebih dari 2 hari dan maksimal selama 4 bulan untuk penyimpanan di pendingin beku. Telur dalam cangkang baik disimpan sesuai tanggal kedaluwarsa atau sekitar 4 pekan dan tidak boleh dimasukkan pendingin beku. Sedangkan telur yang telah dikeluarkan dari kulit sebaiknya disimpan maksimal 4 hari dan bisa bertahan 4 bulan di pendingin beku. Telur rebus bisa bertahan selama satu pekan dan sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam pendingin beku.

 

Produk susu, yoghurt, dan keju lembut, yang telah terbuka dari kemasan disarankan untuk disimpan maksimal 4 hari dengan tidak memasukkannya ke pendingin beku.

Baca Juga : Ular

”Orang tua bingung kenapa anaknya sering muntah atau diare, ternyata karena hal-hal seperti ini terlupakan,” tutur Taufiq.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook