payudara jenis tertentu yang kankernya merespons ketika diberi herceptin. Hasilnya, tumor pada pasien-pasien tersebut tidak menyebar sampai kelenjar getah bening.
Pada penelitian itu, datu di antara empat wanita penderita kanker payudara memiliki tumor dengan protein Human Epidermal Growth Factor Receptor-2, atau yang biasa disebut HER2. Protein ini yang membuat pertumbuhan sel kanker menjadi agresif dan berbahaya.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan pemberian herceptin dan taxol sangat efektif bekerja pada kanker payudara. Biasanya, pengobatan kanker mengakibatkan banyak efek samping. Tetapi tidak dengan kombinasi herceptin dan taxol. Kombinasi ini hanya memiliki sedikit efek samping. Dari 406 pasien yang diteliti, hanya 4 persen yang mengalami komplikasi serius seperi kerusakan syaraf dan gagal jantung nonpermanen.