Peneliti menduga dulunya unta-unta itu pernah terinfeksi MERS atau virus yang hampir serupa, sehingga dapat membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut. Tapi peneliti tak pernah menemukan virus yang dimaksud di dalam tubuhnya. Studi baru ini dipublikasikan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.
Namun karena kelelawar bukanlah binatang yang kerap berinteraksi dengan manusia, peneliti menduga jika kelelawar menginfeksi binatang lain, yang pada akhirnya menginfeksi manusia. Untuk itu, peneliti berencana melanjutkan pencarian sumber virus pada berbagai jenis binatang, entah perumahan atau liar di kawasan sekitar penyebaran virus MERS pertama.
Setelah menguji sampel beberapa kelelawar yang tinggal tujuh mil (sekitar 11 Km) dari rumah orang pertama yang diketahui terinfeksi MERS di Arab Saudi, peneliti pun memastikan sebuah virus yang ditemukan pada salah satu dari kelelawar-kelelawar itu