memiliki dampak mendalam dan menghancurkan tapi dukungan yang tepat bisa membuat perbedaan besar,’’ kata Dr Insel.
Kesimpulan itu didapat setelah peneliti di AS menganalisa jaringan otak post-mortem dari 22 anak usia dua sampai 15 tahun, baik dengan dan tanpa autisme. Peneliti menggunakan penanda genetik untuk melihat bagaimana bagian terluar otak, korteks, dan bentuk lapisannya.
Ternyata mereka menemukan kelainan pada 90 persen anak dengan autisme dan 10 persen pada anak tanpa autisme. Kelainan itu melibatkan daerah otak yang terlibat dalam kemampuan komunikasi sosial dan emosional serta bahasa. (nhk)