Dr Sullivan juga mengatakan belum mengetahui secara pasti bagaimana merokok dapat merusak jantung bayi selama masa kehamilan, tetapi hal ini diduga berkaitan dengan terbatasnya oksigen yang mengalir ke jantung.
Para peneliti menganalisa data rumah sakit dari 14.128 anak yang lahir dengan kerusakan jantung dalam rentang waktu 12 tahun dan membandingkannya dengan data dari 62.000 anak-anak yang lahir tanpa kerusakan jantung di tahun yang sama.
Mereka menemukan perbandingan jumlah anak-anak dengan kerusakan jantung yang ibunya merokok selama masa kehamilan dan jumlah anak yang tidak menderita kerusakan jantung yang ibunya bukan perokok.
Hasilnya menunjukkan bahwa bayi dari ibu perokok memiliki kerusakan jantung