‘’Sindrom ini sangat dikenal oleh sebagian besar psikiater dan psikolog di dunia, namun terbatasnya informasi membuat sindrom ini kurang diketahui oleh masyarakat luas,’’ kata Feldman.
Jika sudah mengidap sindrom itu, seseorang akan melakukan apapun agar dianggap sakit. Mereka mungkin akan memalsukan alat kesehatan, menukar sampel urine atau darah, bahkan memasukkan racun dan zat yang berbahaya ke dalam tubuh mereka.
Sindrom ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Richard Asher pada tahun 1951 yang kemudian ditulis dalam jurnal kesehatan The Lancet pada tahun yang sama. Asher menamai sindrom itu dari nama Baron von Munchausen, seorang tokoh perwira militer asal Jerman pada abad 18 yang sering melebih-lebihkan cerita tentang perjalanan hidupnya.