Kemudian diikuti oleh penyakit ringan seperti batuk dan pilek. Sedang mayoritas sisanya diakibatkan stres, kecemasan, atau depresi.
Meski demikian, lebih banyaknya cuti sakit yang diambil wanita tidak sepenuhnya menunjukkan bahwa wanita lebih mudah jatuh sakit. Pasalnya, beberapa wanita terpaksa mengambil cuti sakit untuk menanggulangi hal-hal darurat terkait buah hati atau sanak saudara. Peraturan kantor yang ketat membuat mereka terpaksa mengambil cuti sakit untuk mengatasi hal-hal genting di rumah.
Menurut Steadman, pria juga lebih sering memaksakan diri untuk tetap bekerja meski seharusnya mereka beristirahat karena sedang sakit. Sementara itu, wanita lebih tahu tentang sistem kesehatan sehingga mereka lebih sadar akan pentingnya kesehatan. Itulah mengapa wanita lebih enteng mengambil cuti sakit dibanding pria.