Pemantauan penderita asma dan kondisinya dilakukan melalui melihat gejala, pemakaian obat, hasil pengobatan, menghindari faktor pencetus, dan kedisiplinan penderita. “Jadi, untuk dapat hidup normal dengan asma, selain dibutuhkan pengobatan medis, perubahan perilaku hidup sehat dengan menghindari pencetus dan kedisiplinan menjadi kunci utama,” tutur Okti.
Okti menjelaskan untuk pengobatan yang diberikan bagi penderita bisa berupa obat jangka panjang dan obat jangka pendek. Pengobatan jangka pendek bersifat melegakan napas, dipakai saat terjadi serangan, dan bisa dipakai untuk semua penderita asma. Pengobatan jangka panjang digunakan sebagai pengontrol agar tidak terjadi serangan. Pengobatan jangka panjang tidak bisa dipakai oleh semua penderita asma. Pengobatan tiap penderita berbeda serta bergantung pada kondisi dan diagnosis.
“Bentuk obatnya bisa berupa inhaler atau isap/hirup, obat oral yang berupa tablet, pil atau kapsul, serta obat-obatan injeksi,” terang Okti. (nhk)