Untuk sehari-hari, pengidap asma mesti siap secara mandiri. ’’Tentu obat-obatan. Ada pengontrol yang bisa dipakai setiap hari tanpa merasa ada serangan, sedangkan releaver digunakan saat sesak mendadak. Bawa ke mana pun,’’ sarannya. Jika hanya menderita asma, tidak ada penyakit paru obstruktif kronis, tidak perlu menyediakan oksigen di rumah.
’’Tapi ingat, masing-masing orang punya pemicu asma. Ada yang kena debu tidak reaktif, tapi kena asap langsung kambuh. Bahkan, ada yang olahraga sedikit saja bisa kambuh, tapi kena yang lain tak masalah,’’ tuturnya.
Kondisi saluran napas bagian atas juga perlu dijaga. Bambang menyarankan untuk menjauhi minuman dingin demi mencegah pilek maupun batuk. ’’Sebab, ini (flu dan asma) saling terkait. Bisa terjadi rhinitis alergi. Pileknya masuk menjadi post nasal drop, mengalir ke tenggorok, kena reseptor batuk, asma pun bisa kumat,’’ jelasnya.