caranya untuk meningkatkan pemahaman pasien mengenai informasi risiko. Para peneliti melakukan survei pada sekitar 700 wanita yang dianggap berisiko terkena kanker payudara.
Mereka diminta untuk menyelesaikan survei berbasis web yang mencakup pertanyaan tentang usia, etnis, riwayat kanker payudara dalam keluarga, dan jumlah kerabat tingkat pertama dengan penyakit tersebut. Dari hasil jawaban mereka dalam survei tersebut, mereka kemudian diberitahu risiko mereka untuk terkena kanker payudara selama 5 tahun ke depan dan informasi mengenai strategi pencegahannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 persen wanita mengatakan mereka tidak setuju dengan angka-angka risiko yang diberikan oleh para peneliti. Sebagian besar berpendapat bahwa riwayat kanker payudara yang ada di dalam keluarga, maupun gaya hidup mereka tidak lantas memberikan risiko dengan angka yang cukup besar. Sepertiga dari mereka juga mengandalkan insting untuk meyakini bahwa angka risiko yang diberikan pada mereka tampak terlalu tinggi. (nhk)