Menurut National Institutes of Health, 50 sampai 70 persen wanita hamil akan memiliki melasma. Melasma juga lebih mungkin untuk terulang kembali pada kehamilan berikutnya. Wanita yang terkena melasma sering memiliki kecenderungan genetik. Bahkan, sebuah penelitian baru-baru ini dalam jurnal Dermatology and Therapy menemukan bahwa 31 persen wanita dengan melasma memiliki riwayat keluarga dengan kondisi sama.
Studi menunjukkan bahwa paparan sinar ultraviolet dari matahari juga merupakan faktor yang kentara. Melindungi diri dari sinar matahari selalu merupakan ide yang baik, tapi hal ini sangat penting lagi jika Anda memiliki faktor risiko melasma. Carilah tabir surya yang mengandung UVA/UVB dengan SPF minimal 50 dan mengandung titanium dioxide atau zinc oxide yang dianggap aman selama kehamilan.
Hormon, khususnya estrogen yang tinggi selama-kehamilan dapat juga menyebabkan melasma. Selain itu, pil KB dan terapi penggantian hormon dapat meningkatkan