Ternyata, sinestesia hanya ditemukan pada tujuh persen partisipan yang tidak menderita autisme. Angka ini hampir sama banyaknya dengan temuan sebelumnya. Sebaliknya, 19 persen pasien autisme tampak memperlihatkan kemampuan sinestesia pada dirinya.
‘’Saya sendiri telah mempelajari autisme dan sinestesia selama lebih dari 25 tahun, dan saya berasumsi keduanya saling berkaitan,’’ tuturnya.
Dan di antara 31 pasien autisme yang memiliki sinestesia, bentuk kemampuan yang paling banyak terlihat pada mereka adalah grapheme-color atau melihat huruf berupa warna tertentu, serta suara-warna yang berarti melihat warna ketika mendengarkan suara tertentu. (nhk)