Separuh anak-anak tersebut memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi atau dengan kata lain mengalami kegemukan.
Anak-anak tersebut diperlihatkan sekumpulan anak panah. Pada tes pertama, mereka diminta untuk menentukan arah anak panah yang berada di tengah. Sedangkan pada tes kedua, mereka dihadapkan pada masalah serupa, tetapi lebih rumit.
Ternyata, anak-anak dengan bobot lebih berat cenderung lebih lambat dalam menjawab pertanyaan. Waktu yang mereka butuhkan 8 persen lebih lama pada tes pertama dan 15 persen lebih lama pada tes kedua.
Anak-anak yang mengalami kegemukan juga lebih sering membuat kesalahan sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjawab soal berikutnya. Demikian hasil temuan yang telah dipublikasikan dalam jurnal Cerebral Cortex.