hanya sebulan sekali, terjadi hanya sekitar 1 di antara 10.000 orang. Sedangkan bila punya risiko lain seperti diabetes dan stroke, peningkatan risikonya terjadi pada 4 di antara 10.000 orang.
Namun bila seseorang marah-marah hingga 5 kali dalam sehari, peningkatan risiko terjadi pada 158 di antara 10.000 orang. Pada risiko tinggi, peningkatannya terjadi pada lebih banyak orang yakni 657 di antara 10.000 orang.
Dalam sebuah laporan di European Heart Journal, peneliti dari Harvard University menampilkan kajian sistematik atas 9 penelitian dalam rentang periode 47 tahun. Seluruh penelitian yang dikaji mengaitkan amarah dengan risiko gangguan kardiovaskular.
Dengan mengkalkulasi data tentang serangan jantung, para ilmuwan menentukan risikonya pada masing-masing individu. Para ilmuwan juga mengkaitkannya dengan data tentang frekuensi marah-marah dalam sehari. (nhk)