Hal ini diketahui dari sebuah studi baru di Belanda setelah peneliti meminta sejumlah partisipan untuk mengenakan sebuah alat bernama Daysimeter. Alat ini diikatkan di kepala partisipan ketika bekerja untuk mengukur tingkat paparan sinar surya yang mereka serap.
Menurutnya, paparan sinar matahari tidak hanya akan membuat seseorang merasa segar kembali tapi juga membantu mengatur ritme dalam tubuh. Dengan demikian, tubuh yang terpapar sinar matahari bisa menyimpan lebih banyak energi sepanjang siang dan membuat tidur lebih nyenyak di malam hari.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak sempat keluar sejenak untuk memperoleh cahaya alami? Seorang pakar bernama Namni Goel PhD dari Division of Sleep and Chronobiology, University of Pennsylvania menyarankan penggunaan kotak lampu yang dapat diletakkan di meja kerja.