PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kanker paru umumnya identik dengan penyakit para perokok. Kini, kanker paru juga berisiko dialami oleh yang tidak merokok atau perokok pasif.
Walaupun bukan perokok, orang-orang ini tetap berisiko terkena kanker paru-paru yang diakibatkan oleh paparan asbes dan polusi udara. Selain itu, hingga saat ini belum ada perbaikan yang kentara dalam angka kelangsungan hidup kanker paru-paru. Hal ini dikarenakan seringnya keterlambatan diagnosis.
‘’Meskipun jumlah perokok mengalami penurunan, namun masih ada sekitar 6.000 orang bukan perokok yang terkena penyakit kanker paru-paru,’’ kata peneliti kanker, Dr Harpal Kumar, seperti yang dilansir lama Daily Mail.
Dalam jurnal The Lancet Onkology dikatakan, paparan tingkat rendah asap lalu-lintas pun dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker paru-paru. ‘’Orang