Risiko Reproduksi di Balik Kertas

Kesehatan | Senin, 23 November 2015 - 09:50 WIB

BPA umumnya digunakan dalam proses pembuatan plastik keras dan telah dilarang penggunaannya di dalam produksi botol bayi. Selain itu, bahan kimia ini juga sering digunakan pada lapisan interior kaleng makanan, yang kemudian dapat larut ke dalam makanan yang disimpan dalam wadah tersebut dan berakhir di dalam tubuh orang yang mengonsumsinya.

Para peneliti melaporkan dalam The Journal of the American Medical Association (JAMA) bahwa bisphenol A atau yang lebih dikenal sebagai BPA biasanya masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan kalengan. Namun kini BPA juga bisa masuk dengan sentuhan langsung melalui kulit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya BPA telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi dan anomali perkembangan otak pada anak-anak yang terpapar dalam rahim. Tingginya kadar BPA dalam urine juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas di kalangan anak-anak.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook