peserta mengonsumsi minuman energi. Statistik ini juga membandingkan antara konsumen yang jarang mengonsumsi kafein (orang-orang yang minum kurang dari 160 mg kafein per hari) dan mereka yang sering menyeruputnya.
Mereka yang mengonsumsi minuman energi mengalami kenaikan nyata dalam tekanan darah dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi plasebo. Para peneliti juga mencatat bahwa tekanan darah dan denyut jantung secara signifikan lebih tinggi pada partisipan yang tidak sering mengonsumsi banyak kafein.
‘’Sekarang kami melihat bahwa bagi mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein, kekhawatiran mungkin lebih besar. Konsumen harus berhati-hati ketika mengonsumsi minuman energi karena mereka dapat meningkatkan risiko kardiovaskular bahkan di antara orang-orang muda,’’ ungkap Svatikova.
Kebanyakan minuman energi mengandung kafein tinggi. Para peneliti menemukan,