sendiri, bukan berat badan orang yang mengonsumsinya. Peneliti juga percaya lemak, dalam hal ini lemak jenuh dari hewani, masih berbahaya meskipun porsinya kecil.
‘’Secara keseluruhan studi kami mengindikasikan menghindari konsumsi lemak jenis ini secara berlebihan mungkin bisa mengurangi risiko perkembangan kanker payudara seseorang. Apalagi tidak ada bukti jika menghindari pola makan ini berbahaya bagi tubuh, maka melakukannya tentu sah-sah saja,’’ ungkap peneliti lainnya, Profesor Richard Schwartz.
Sebelum tumornya muncul, terjadi perubahan pada payudara, di antaranya peningkatan pertumbuhan sel serta perubahan sel-sel imun. Dan ini berlanjut hingga orang yang bersangkutan beranjak dewasa, yang berakibat pada munculnya tahap awal kanker payudara.
Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan remaja perempuan yang konsumsi lemaknya