Sekitar delapan persen peserta adalah perokok dan hanya sepertiganya yang merupakan perokok dari beberapa puluh tahun lalu. Peneliti menghitung kematian terkait tembakau dengan memeriksa kelahiran, kematian, dan pernikahan terhadap nama-nama peserta studi selama empat tahun.
Peserta studi yang sudah menderita kanker, stroke, dan penyakit jantung di awal penelitian tidak ikut dalam perhitungan. Penelitian ini juga disesuaikan dengan usia, pendapatan rumah tangga, pendidikan, tempat tinggal, konsumsi alkohol dan indeks massa tubuh. (nhk)