Kaos tersebut dikenakan selama 4 jam. Relawan yang mendapat suntikan LPS mengalami peningkatan temperatur. Selain itu, terjadi pula peningkatan aktivitas sistem imun yang ditandai dengan pelepasan senyawa tertentu, salah satnya sitokinin.
Di kelompok lain, 40 orang diminta untuk mencium bau kaos yang telah dikenakan para relawan. Hasilnya, kaos yang dikenakan relawan dengan suntikan LPS cenderung lebih tidak sedap. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas sistem imun yang merangsang pelepasan sitokinin.
Menurut para ilmuwan, perbedaan bau badan muncul saat sistem imun tubuh memberikan perlawanan pada racun. Penyakit itu sendiri muncul ketika ada racun yang mengganggu sistem tertentu di dalam tubuh manusia. (nhk)