Anak-anak ini juga lebih cenderung mengalami gangguan emosional, seperi gejala depresi dan kegelisahan. Kondisi ini didukung dengan bukti berupa bagian otak anak yang ibunya merokok, yaitu superior frontal cortex-nya yang terlihat lebih kecil dari ukuran normal. Padahal ini adalah bagian otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati seseorang. Anak yang ibunya perokok kelak akan cenderung lebih mudah terganggu suasana hatinya dan tertekan dibanding teman-teman sebayanya.
Paparan rokok selama masa kehamilan ini juga dikaitkan dengan gangguan kognitif dan perilaku ketika si bayi tumbuh menjadi anak hingga remaja. Dan ada banyak bukti yang mengaitkan paparan rokok ini dengan gangguan psikiatri serta kematian pada anak maupun dewasa muda, tambahnya.
Menurut El Marroun, pengaruh rokok terhadap perkembangan otak dalam janin ini karena kandungan nikotinnya yang beracun. Yang tidak kalah menyedihkan, kebiasaan