University of Adelaide, Eva Pedersen, membandingkan efek diet tinggi protein dan diet standar. Pedersen melakukan studi ini dalam waktu setahun dan melibatkan 45 diabetesi tipe 2. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, penurunan berat badan yang dicapai oleh kedua diet menghasilkan efek yang berbeda bagi para peserta. Studi ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases dan The American Journal of Clinical Nutrition.
Tidak melihat adanya masalah yang disebabkan oleh diet tinggi protein, penurunan berat badan peserta justru menunjukkan adanya perbaikan kesehatan ginjal mereka juga. Selain itu, diet tinggi protein ini juga meningkatkan kesehatan jantungnya secara keseluruhan dan membantu mengontrol kadar gula darah mereka, ungkap Clifton.
Dalam enam bulan pertama penelitian Pedersen, kedua diet memang ditemukan membantu menurunkan berat badan para peserta. Berat badan mereka yang menerapkan diet tinggi protein turun sekitar 9 persen, sementara mereka yang melakukan diet standar turun sekitar 6 persen. (nhk)