DAMPAK MENGOSUMSI KERANG HIJAU

Konsumsi Kerang Hijau dari Teluk Jakarta Dapat Memicu Kanker

Kesehatan | Kamis, 27 Juli 2017 - 09:38 WIB

Hanya Boleh Seekor Kerang

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Merkuri bukanlah logam yang pencemarannya bisa dianggap sepele. Ingat bagaimana sejumlah masyarakat di kota Minamata, Kumamoto, Jepang, pada 1950an menderita lumpuh, cacat fisik dan kanker karena memakan ikan yang tercemar logam berat itu. Dan sekarang kerang hijau di Teluk Jakarta, menurut Etty, membawa ancaman serupa.

“Kami hitung analisis risikonya; kalau orang dewasa makan kerang, itu risiko kejadian kankernya baru berkurang kalau dia hanya makan satu ekor (kerang hijau) per sekali makan. Itu dengan asumsi bahan makanan lainnya tidak terkontaminasi logam berat.”

Namun, ancaman itu ternyata tidak dianggap serius oleh sejumlah konsumen di sebuah warteg (Warung Tegal) di Jakarta Pusat, yang gemar memakan kerang hijau. Misalnya Pia, yang sambil tergelak mengungkapkan bahwa meskipun dia “tahu merkuri bisa memicu kanker, tetapi kalau suka ya tetap makan saja, asal jangan kebanyakan.”

Sementara, pemilik warteg, Asri merasa caranya memasak kerang hijau, sudah cukup membuat penganan itu bersih dari pencemar, termasuk logam berat.

“Ya itu, caranya ya dicuci bersih, langsung digoreng pakai minyak panas, baru dimasak pakai bumbu. InsyaAllah yakin aman,” ungkapnya.

Tetapi Etty menegaskan merkuri tidak bisa dilepaskan dari tubuh kerang yang telah tercemar. “Kalau dia sudah terakumulasi (di tubuh kerang hijau), logam berat tidak akan bisa lepas. Karena ikatan logam berat ini, pada asam amino pada gugus yang ikatannya kovalen, yang sifatnya irreversible (tidak dapat diubah). Tidak mampu lepas. Sehingga sangat sulit dilepaskan.”(int/eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook