koyo nikotin itu sama besarnya.
Yang tidak kalah menarik, di antara partisipan yang tidak sepenuhnya berhenti merokok, 57 persen di antaranya dilaporkan mengurangi konsumsi rokoknya hingga 50 persen. Padahal, pada partisipan yang memakai koyo nikotin hanya 41 persen yang mengurangi konsumsi rokoknya.
Namun, partisipan yang diberi rokok elektrik, baik yang biasa maupun plasebo, memiliki kecenderungan untuk melanjutkan penggunaan rokok tersebut selepas studi. Hanya saja, jumlahnya cuma sepertiga dari jumlah partisipan. Padahal bila dibandingkan dengan pemakai koyo nikotin, hanya satu dari 10 partisipan yang tetap menggunakannya selepas studi. Selain itu, pengguna rokok elektrik juga lebih cenderung merekomendasikan produk yang mereka gunakan ke orang lain daripada pemakai koyo nikotin. (nhk)