berbagai jenis bakteri di luar. Akibatnya ketika terpapar iritan (sumber iritasi) baru, maka tubuh mereka akan lebih cenderung meresponsnya dengan reaksi alergi.
Sepakat dengan temuan tersebut, direktur CHEM Trust Inggris, Elizabeth Salter Green yang getol mengkampanyekan pelarangan penggunaan senyawa kimia buatan manusia secara berlebihan mengatakan, telah lama diketahui bahwa janin yang masih berkembang di dalam rahim itu sangatlah rentan terkena paparan senyawa kimiawi.
‘’Untuk itu kami menganggap teori tentang paparan senyawa-senyawa mengkhawatirkan yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap senyawa alami dalam tubuh dapat mengakibatkan perubahan respons imun dan perkembangan alergi atopik, melalui produk pembersih, produk perawatan tubuh dan klorin dalam kolam renang sangatlah masuk akal,’’ imbuhnya.