PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pria mana yang tak ingin punya kualitas sperma atau air mani yang baik. Tapi, kemampuan pria dalam memproduksi air mani tentu berbeda dan amat ditentukan oleh faktor genetik. Walau faktor genetik sangat mendukung untuk memproduksi sperma yang banyak, faktor-faktor lain bisa menjadi penghambat sehingga sperma keluar tidak optimal.
Pertanyaannya: apakah jumlah air mani atau sperma yang dihasilkan selama orgasme memiliki korelasi dengan apa pun, yaitu seberapa baik rasanya sejak orgasme terakhir, dan lain-lain? Hal ini dapat dijelaskan dengan mana air mani berasal yakni dari vesikula seminalis dan prostat.
‘’Kontraksi berirama dari otot-otot dasar panggul pada pria bersama dengan otot bulbokavernosus di dasar penis mendorong air mani keluar,’’ kata urolog di Pusat Kesehatan Khusus Perempuan di Denville, New Jersey, dan profesor klinis asisten