SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Komunitas Pejuang Subu Provinsi Riau bersama komunitas pemuda Islam, selama dua hari menggelar Subuh Keliling (suling) dan bakti sosial (Baksos) di Dusun Nerlang, Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur dan Desa Sesap, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (27/3).
Rombongan Pejuang Subuh Riau, yang menggelar Suling dan Baksos, turut bersama Gerakan Peduli Membangan Negri (GPMN) serta pejuang subuh Kabupaten Siak, Kepulauan Meranti yang berjumlah 56 orang yang berangkat dari Pekanbaru menuju ke pelabuhan rakyat di Sungai Rawa, Kabupaten Siak dengan menggunakan kapal pompong.
Rombongan Suling dan Baksos sempat mengalami berbagai kendala dan tantangan untuk sampai di Dusun Nerlang pada Jumat malam (26/3). Karena sesampainya di pelabuhan Sungai Rawa, kapal yang ingin dinaiki sempat kandas karena air laut sedang surut, sehingga rombongan menunggu sampai kapal timbul sekitar jam 17.00 WIB.
‘’Perjuangan kami untuk sampai di Dusun Nerlang, Kabupaten Kepulauan Meranti sangat berat. Setelah kapal timbul dan muat barang, barulah kami bergerak. Namun beberapa menit kapal berlayar, malah rusak dan akhirnya ditarik oleh kapal nelayan dan kembali ke pelabuhan sambil menunggu bantuan dari rombongan Suling Meranti,’’ ujar Ajis, Ketua Panitia Suling dan Baksos Pejuang Subuh Provinsi Riau.
Menurut Ajis, tepat pukul 18.00 WIB bantuan speedboad datang kapasitas 10 orang, maka diberangkatkan malam itu juga, karena harus mengisi acara malamnya. Rombongan lain sambil menunggu kedatangan kapal bantuan pada pukul 20.00 WIB rombongan pengisi acara sampai ke Desa Sungai Tohor Barat dan bergabung dengan Suling Kabupaten Kepulauan Meranti.
‘’Kami dari Pekanbaru dibagi dua rombongan, yakni yang berangkat pagi dan siang, pada Jumat (26/3). Kedua rombongan ini sampai dengan selamat pada Jumat malam dan langsung mengikuti acara di Desa Sungai Tohor. Kami semua merasakan beratnya untuk sampai di tempat tujuan Suling dan Baksos,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan, setelah sampai dan bermalam di Desa Sungai Tohor, pada Sabtu (27/3) rombongan langsung menuju Dusun Nerlang. Di mana dusun ini merupakan daerah tertinggal dan sangat menyedihkan kondisinya.
Ajis menyebutkan, di Dusun Nerlang yang terdapat lokal jauh untuk anak-anak SD, kondisi sekolahnya sangat menyedihkan dan pihaknya sempat memberikan bantuan seng untuk atas SD yang rusak dan juga memberikan bantuan sembako serta pengobatan gratis bagi masyarakat di sana.
‘’Mereka sangat antusias mengikuti kegitan kami, meski cukup melelahkan namun semua rombongan dalam kondisi sehat dan sedikit kelelahan dan pada pagi Ahad (28/3) kami mulai bersiap untuk kembali ke Pekanbaru,’’ ucap Ajis kepada Riau Pos, Ahad (28/3).
Ketua Umum BKPRMI Riau, Ustaz Nizamul Muluk SAg MPsy menyebutkan, Pejuang Subuh Riau yang dilahirkan oleh BKPRMI Riau memiliki program untuk membangkitkan semangat umat Islam untuk melaksanakan Salat Subuh berjamaah seperti Salat Jumat. ‘’Ini akan terus kita galakkan,’’ ujarnya.(ksm)