Minta Pertamina Jamin Pasokan BBM Solar di Meranti

Kepulauan Meranti | Jumat, 27 Mei 2022 - 08:17 WIB

Minta Pertamina Jamin Pasokan BBM Solar di Meranti
Sejumlah nelayan tradisional masih beraktivitas karena tidak terpengaruh atas kelangkaan BBM menuju wilayah tangkap mereka di Selat Air Hitam, Kepulauan Meranti, Kamis (26/5/2022). (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Rutinitas terhadap aktivitas sejumlah nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai terhambat oleh ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Tak jarang mereka menggantung jaring atau tidak bisa melaut karena kelangkaan bahan bakar. Kondisi ini disampaikan oleh salah seorang nelayan kepada Riau Pos, Kamis (26/5) siang.


"Beberapa hari ini kami (nelayan) mencari solar. Ini saja belum dapat. Sudah keliling.  Pekan kemarin melaut. Itupun dibantu oleh teman satu jeriken saja. Untuk itu kami berharap pemerintah turun tangan. Jangan sampai kami tidak bisa melaut," ungkap Iwan salah seorang nelayan Kecamatan Tebingtinggi kemarin.

Keluhan senada juga disampaikan oleh Ketua Koperasi Nelayanan Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti Aziz Arika. Ia mengungkapkan dominan kelompok koperasi nelayan terkait terpaksa memasok BBM dari Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau.

"Tidak bisa berharap bajak terhadap pasokan BBM dari Kepulauan Meranti. Karena memang sulit. Padahal keperluan mereka tidaklah besar. Untuk memenuhi keperluan melaut, BBM sering kami pasok dari Tanjungbalai," ungkapnya.

Keputusan itu juga dipicu oleh efektivitas para nelayan di bawah binaannya, karena memang dominan pelelangan ikan kerap dilakukan  di Tanjungbalai Karimun. Bukan untuk pasar lokal.

"Tapi itukan nelayan di bawah naungan kami. Kondisi lain berbeda dengan nelayan di pasar lokal. Kalaulah BBM itu sulit tentu mereka tidak bisa melaut," ungkapnya.  Walaupun demikian, ia berharap pertamina dapat menjamin persediaan terhadap pasokan solar di Meranti. Terutama kepada penegak hukum dapat turun untuk menjamin agar kelangkaan BBM dapat terakomodir. "Pertamina tolonglah. Jangan sampai ini langka, begitu juga pihak kepolisian. Pertimbangannya tetap kamtibmas. Jika ini langka tentu dapat memicu gangguan terhadap kepentingan sosial masyarakat," ujarnya.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook