SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Hasil laboratorium pengujian atas sampel laporan warga Kepulauan Meranti terhadap dugaan beras yang mengandung plastik telah keluar.
“Sampel beras yang diuji di laboratorium BBPOM RI di Pekanbaru negatif,” kata Plt Bupati Kepulauan Meranti H Asmar ketika memimpin konferensi pers, Sabtu (21/10).
H Asmar menegaskan, sampel beras yang diuji BBPOM menenuhi syarat beras yang layak dikonsumsi. Sebab, dipastikan tidak mengandung plastik sebagaimana dikhawatirkan warga.
“Kami imbau ke masyarakat, jangan ragu lagi, itu adalah beras biasa dan layak dikonsumsi. Jawaban ini berkat kerja sama kita yang baik, cepat menanggapi hal-hal yang bisa meresahkan warga. Marilah kita bekerja sama membangun meranti ini, termasuk rekan-rekan media,” terang Asmar.
Kasat Reskrim Iptu AGD Simamora menambahkan, kronologis kejadian. Cerita dia kejadian berawal dari 12 Oktober lalu ketika salah seorang masyarakat belanja salah di satu minimarket dan membeli beras.
Setelah beras itu dimasak, bentuk nasinya lain, berbeda dengan nasi yang sering dikonsumsi. Kemudian warga tersebut melakukan uji coba manual dengan cara digumpal dan nasi itu dilempar ke lantai.
“Kata warga itu, saat dibanting ke lantai, nasi yang digumpal seperti bola memantul. Sementara ketika dicoba dengan nasi yang lain tidak,” ujar Simamora.
Setelah isu itu beredar, Kapolres Andi Yul memerintah Kasat Reskrim melakukan penelitian. Pihak Reskrim sempat mendatangi tempat penjualan beras dan meminta penjualan dihentikan sampai hasil pemeriksaan sampel.
“Kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi masyarakat, Satpol PP, pemilik swalayan,” kata Simamora.
Ketika ditanya asal usul beras, Kadisperindag Meranti Marwan mengaku itu merupakan hasil alam Indonesia. Padi diolah dengan mesin canggih yang menghasilkan beras bagus atau premium.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang