SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Satu unit kapal bermuatan besi hilang setelah bertolak dari Desa Sungai Niur, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti pada Kamis (12/5/2022) lalu.
Awak serta armada hilang kontak sekitar pukul 19.00 WIB. Petugas menduga jika kapal tersebut tenggelam hingga saat ini dua korban masih dicari. Hal ini disampaikan Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti Ronald kepada Riaupos.co, Sabtu (14/5/2022).
"Kedua korban yang masih hilang dan dicari Basri (40) dan Lego (30). Mereka berangkat dari Pelabuhan Desa Sungai Niur menggunakan kapal pompong dengan muatan besi tua sebanyak satu ton menuju Pelabuhan Dorak, Kecamatan Tebing Tinggi," ucapnya.
Cerita dia, ketika bertolak menuju Selatpanjang, adik salah satu korban sempat berpapasan di LKP (Last Know Position), bahkan ketika itu berkesempatan komunikasi.
"Adik korban juga melihat korban sedang menguras air yang masuk ke dalam kapal pompongnya. Setelah itu adik korban berpisah dan melanjutkan perjalanan," bebernya.
Namun bertepatan pada pukul 19.00 WIB, adik korban kembali menghubungi korban melalui panggilan telpon genggam untuk memastikan apakah korban sudah sampai ke tujuan. Namun tidak aktif.
"Saat dihubungi tidak aktif hingga saat ini. Sebenarnya dari rentang waktu semula, seharusnya korban sudah tiba di Pelabuhan Dorak, Selatpanjang," kabarnya.
Menindak lanjuti itu, keluarga korban lantas melaporkan kondisi tersebut ke pihak kepolian untuk meminta bantuan pencarian. "Petugas gabungan bersama warga kemudian melaksanakan pencarian yang saat ini masih belum membuahkan hasil," bebenya.
Namun ia curiga kapal itu tenggelam karena HP korban tidak aktif dan cuaca cukup buruk di waktu yang bersamaan. Bahkan hingga saat ini tidak ada kabar berita dari korban.
"Tim gabungan menduga kapal ini tenggelam. Karena diwaktu yang bersamaan cuaca dan gelombang cukup buruk. Saat ini tim gabungan masih fokus menyisir Perairan Desa Sodor yang disinyalir menjadi titik akhir kepal tersebut hilang," ungkapnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi