BPBD NGELUH TAK PUNYA UANG

Waspada La Nina, Polres Meranti Petakan Daerah Rawan

Kepulauan Meranti | Rabu, 03 November 2021 - 13:45 WIB

Waspada La Nina, Polres Meranti Petakan Daerah Rawan
Seorang warga Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti mendorong sepedamotornya yang mogok setelah melewati ruas jalan menuju pelabuhan, dampak banjir rob waktu lalu. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kapolres Kepulauan Meranti Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG MH SIK perintahkan jajaran untuk melakukan pemetaan wilayah hukumnya yang dianggap rawan bencana. 
 
Menurut Andi, antisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang dari prakiraan fenomena La Nina oleh BMKG, BNPB dan Polda Riau.
 
"Menindaklanjuti prakiraan BMKG dan dan BNPB, kami juga telah menerima perintah langsung dari Kapolda Riau untuk mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi fenomena La Nina," bebernya, Rabu (3/11/21) siang.
 
Menyikapi atensi itu, saat ini mereka sedang melakukan pemetaan dan pendataan terhadap daerah-daerah rawan perubahan kondisi alam.
 
"Jika menyangkut curah hujan tentunya wilayah-wilayah yang rawan banjir. sehingga jika itu terjadi, kita sudah melakukan langkah antisipasi hingga penanggulangannya," beber Andi.
 
Tentunya menurut Andi, pemetaan dilakukan dari kota hingga ke desa di masing masing kecamatan. Setelah pemetaan rampung maka mereka akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. 
 
"Setelah itu rampung, baru kami bicarakan dengan pemerintah daerah. Keputusannya terhadap langkah lanjutan tetap di tangan pemerintah daerah. Apakah perlu ditetapkan siaga atau semacamnya," ujarnya. 
 
Terpisah Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti Idris Syamsuddin mengaku tidak bisa berbuat banyak jika prakiraan El Nina tersebut benar terjadi. Kepada Riaupos.co, ia mengaku tak memiliki anggaran antisipasi hingga operasional penanggulangan bencana di daerah setempat. 
 
"Kita tak ada anggaran. APBD kita tak ada. Makanya kita berharap bantuan dari pusat," bebernya. 
 
Ia mengaku dalam waktu dekat kembali mengajukan permohonan bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk persiapan penanggulangan bencana di daerah setempat. 
 
"Ini baru nak dilakukan ke pusat, jika diakomodir. Baru kita buat cantolan anggarannya, itupun 2022 nanti. Kalau untuk dalam waktu singkat ini memang tidak ada," ujarnya.
 
Bahkan untuk kebijakan penetapan darurat bencana setempat ia mengaku akan meminta petunjuk dari pemerintah pusat. "Dalam penetapan ini kami nak berangkat ke Jakarta, antisipasi tetap harus ke pusat dulu," kata Idris.
 
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang) 
 
Editor: Erwan Sani
 
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook