SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) menuding DPRD lemah dan takut kepada Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H M Adil SH. Tudingan tersebut keluar pascaaksi menabur beras kunyit di halaman Setdakab setempat.
Setelah dari sana, mereka menyambangi Setwan yang disambut oleh Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Ardiansyah, dan anggota Komisi III, Taufikurohhman, Selasa (2/11/2021) siang.
Ardiansyah menyambut baik kehadiran LM2R yang dinakhodai oleh Jefrizal Jef dengan mengucapkan selamat datang dan siap menerima aspirasi dari mereka. Ketika diberi kesempatan bicara, Jef tampak meledak setelah hasil dari aksi pertama belum ada titik terang dari tiga tuntutan yang diberikan kepada DPRD setempat.
Adapun tiga tuntutan yang dimaksud mulai dari membatalkan kebijakan one way, ratusan pejabat yang non-job hingga nasib ribuan tenaga harian lepas (THL) dengan masa kontrak yang tidak diperpanjang.
"Dulu saya tahu dewan itu sebagai penyambung lidah rakyat, menyambut aspirasi, mengontrol kebijakan pemerintah, dan penentu anggaran. Tapi sekarang saya nilai kerjanya tidur, tidak mampu untuk mengawal kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah," tegasnya di depan Ardinsyah.
Jadi ia mengajak seluruh pimpinan dan anggota DPRD untuk sepakat dan sama-sama menolak segala kebijakan yang dimaksud.
"Jadi ayoklah sama-sama menyelesaikan masalah besar ini. Jadi harapan kami DPRD Meranti sepakat menolak kebijakan tersebut," ungkapnya.
Ardiansyah mengaku setiap kebijakan yang diambil oleh Adil kerap memicu kontroversi. Mulai dari kebijakan gaji dan merumahkan honorer, melaporkan warga ke polisi, hingga masalah one way.
"Melihat rangkaian kebijakan kontroversi itu tentunya secara kelembagaan kami tidak bisa sembarangan. Harus menanggapi dengan mekanisme yang berlaku, dan tidak bisa panggil-panggil begitu saja," ungkapnya kepada Riaupos.co.
Untuk itu pekan depan pihaknya akan mengagendakan rapat komisi untuk membahas hal ini. Jadi nanti langkah selanjutnya, ia menunggu hasil rapat komisi.
"Pekan depan. Tapi yang jelas kami DPRD Meranti tetap akan bersikap namun tak mau tergopoh-gopoh karena efeknya bakalan panjang jika timbul wacana hak angket, apalagi sampai interpelasi," bebernya.
Ia juga tidak memungkiri ada yang mengganggap mereka takut, bahkan mandul. Namun ia meminta masyarakat tetap sabar menunggu keputusan dari mereka.
"Saya tahu kali watak bupati ini. Makanya itu kita harus kaji dulu setiap kebijakan beliau. Dan masyarakat harus sabar," ujarnya.
Menanggapi itu juga, Taufikurohhman mengaku siap mengakomodir keinginan LM2R.
"Kami juga tidak sepakat dengan kebijakan tersebut. Terlebih soal one way yang belum dianggap pantas dan terkesan belum siap. Jadi saya siap mendukung itu," ungkapnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun