114 TITIK API TERPANTAU

Tujuh Hektare Gambut di Meranti Hangus Terbakar sejak Januari

Kepulauan Meranti | Jumat, 01 April 2022 - 15:29 WIB

Tujuh Hektare Gambut di Meranti Hangus Terbakar sejak Januari
Pengecekan persediaan peralatan penanggulangan dalam apel siaga karhutla di Mapolres Kepulauan Meranti, Jumat (1/4/2022) pagi. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mencatat terdapat 114 titik api yang terjadi di Kepulauan Meranti, sejak Januari 2022 lalu. Terhadap bencana tersebut tidak kurang ratusan hektar lahan gambut yang terdampak.

Kondisi ini terungkap ketika Satgas Karhutla menggelar apel siaga penanganan bencana tekait, di Mako Polres Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Jumat (1/4/2022) pagi.


Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM dalam arahannya menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi berulang kali.

Tentunya sangat merugikan seluruh sendi kehidupan masyarakat pada berbagai sisi. Baik itu secara ekonomi, sosial, kesehatan dan berbagai aspek kehidupan lainnya.

"Kita patut bersyukur dua tahun belakangan ini bencana asap di provinsi Riau dapat diatasi. Namun, berdasarkan prediksi BMKG pada tahun ini curah hujan lebih sedikit dibandingkan kondisi tiga tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh fenomena Iod dan La Nina Netral, sehingga tidak ada pasokan uap air untuk curah hujan tambahan di wilayah Indonesia," ujarnya.

Lanjut bupati, sejak diberlakukannya status siaga karhutla melalui surat keputusan nomor : SK Karhutla 653/III/2022 tanggal 21 Maret 2022, maka seluruh stake holder terkait harus bahu membahu agar tidak terjadi karhutla secara meluas.

Hal itu juga mengingat dampak yang ditimbulkan dari karhutla ini sangat luas. Mulai dari dampak politik, ekonomi yang diakibatkan hengkangnya investor, sosial kemasyarakatan.

Berdasarkan data dari BMKG, jelas H Adil, sejak tanggal 1 Januari hingga 9 Maret 2022 ini terdapat sebanyak 416 titik api di Riau. Namun yang telah terverikasi sebagai titik api adalah sebanyak 114 titik api dengan luas lahan yang terbakar sebanyak 306,77 hektar. Khusus di Meranti seluas 7 hektar.

Sedangkan untuk penegakan hukum dari tanggal Januari sampai dengan Maret 2022, Polda Riau telah menangani sebanyak 2 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 2 orang.

"Untuk itu kita harus proaktif dalam merangkul pengusaha agar dilibatkan dalam pencegahan karhutla melalui program CSR dengan bantuan penyediaan peralatan yang cangggih dan pelatihan. Kemudian. Saya juga mengajak dan menghimbau kita semua bersama-sama dan bersinergi dalam menciptakan provinsi Riau bebas asap. Ingat, pantang pulang sebelum padam," pesannya.

Sementara itu, Kapolres AKBP Andi Yul LTG menyebutkan bahwa saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti sudah berstatus siaga karhuta. Untuk itu, pihaknya gerak cepat melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan maupun tidak rawan karhutla sesuai dengan SK Gubernur Riau maupun Bupati Kepulauan Meranti, terkait penanganannya.

"Jadi, kita monitoring melalui dasboar lancang kuning. Untuk setiap hotspot yang muncul kita lakukan verifikasi, dan kerahkan personil untuk meninjau lokasi tersebut. Setelah itu dipastikan titik api, maka kita lakukan pemadaman, baik personil bersama masyarakat dan tim gabungan," bebernya.

Selain itu, sebut Kapolres, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan stake holder yang ada terkait ketersediaan peralatan pemadam karhutla. Tentunya hal ini sebagai langkah siaga bila terjadi karhutla di Kepulauan Meranti.

"Secara rutin peralatan pemadam karhutla yang tersedia kita rawat dan dilakukan pengecekan. Ini sebagai langkah siaga kita dalam penanganan bila muncul titik api atau terjadi karhutla,"  ujarnya.

Laporan: Wira Saputra (Pekanbaru)

Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook