Pekerja Kebun Sawit di Desa Tanjung Harapan Ditemukan Tak Bernyawa

Kampar | Kamis, 08 September 2022 - 14:20 WIB

Pekerja Kebun Sawit di Desa Tanjung Harapan Ditemukan Tak Bernyawa
Kapolsek Kamparkiri Kompol Rahmadani bersama tim saat olah TKP jenazah Narota Waruwu di camp perkebunan kelapa sawit di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kamparkiri, Rabu (7/9/2022). (HUMAS POLRES KAMPAR FOR RIAUPOS.CO)

LIPATKAIN (RIAUPOS.CO) -- Warga di perumahan atau Camp Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kamparkiri heboh, Rabu sore (7/9/2022). Saat itu ditemukan sosok laki-laki yang sudah tidak bernyawa di dalam rumah camp yang ditempatinya.

Lelaki ini menggunakan kaos dalam warna hitam dan celana pendek warna hitam, pertama kali ditemukan oleh Suryadi (40) yang merupakan mandor di perkebunan tersebut.


Awalnya dijelaskan Suryadi, korban bernama Narota Waruwu (29), berasal dari Desa Lauso Kecamatan Onohazumba Kabupaten Nias Selatan, bekerja di perkebunan kelapa sawit yang ada di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kamparkiri, Kabupaten Kampar.

"Korban ini tadinya izin tidak masuk bekerja. Saat pulang kerja sambil mengantar kawan bernama Dwi Utomo, saya sempatkan untuk memanggilnya berulang kali, tapi tidak ada sahutan. Karena itu saya inisiatif untuk melihat langsung ke dalam perumahan yang ditempatinya (Narota Waruwu)," ngkap Suryadi.

Dibeberkan mandor ini, ketika diintip dari celah dinding perumahan yang terbuat dari papan, dilihat dalam keadaan tertidur di atas kasur. Dia berupaya mendobrak pintu dan disitulah curiga korban sudah tidak bernyawa lagi.

Atas kejadian tersebut, mandor perkebunan kelapa sawit tersebut bersama warga setempat memberitahukan langsung ke Polsek Kamparkiri.

Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo SIK melalui Kapolsek Kamparkiri Kompol Rahmadani SH bersama Kanit Reskrim didampingi Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Harapan menuju lokasi perumahan atau camp perkebunan kelapa sawit dari penemuan mayat tersebut.

Setibanya di lokasi kejadian atas laporan warga tersebut, Polsek Kamparkiri langsung melakukan olah TKP dan memasang police line. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Kamparkiri di Kelurahan Lipatkain guna dilakukannya visum et repertum oleh Tim Medis Puskesmas Kamparkiri.

Dikatakan Kapolsek, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan sementara korban melakukan tindakan bunuh diri. Dengan adanya sebuah pesan ditulis di kertas didekat jenazah korban yang ditujukan kepada keluarganya.

"Menurut hasil interogasi dengan beberapa saksi, korban di perkebunan ini sebagai pekerja dan saat itu korban izin ke mandornya tidak masuk kerja sebab sakit. Indikasi kejadian ini diduga karena korban ada masalah dalam keluarga," ungkap Kompol Rahmadani.

Tim Polsek Kampar Kiri sudah melakukan upaya mendatangi TKP, interogasi saksi-saksi di TKP, membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi, membuat berita acara serah terima jenazah dan dokumentasi pendukung.

"Hasil musyawarah pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan dilakukan otopsi terhadap jenazah Narota Waruwu," tutup Kapolsek Kamparkiri.

Laporan: Kamaruddin (Lipatkain)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook