Riska Akhirnya Diamputasi, Keluarga Ikhlas

Kampar | Kamis, 05 Maret 2020 - 09:42 WIB

Riska Akhirnya Diamputasi, Keluarga Ikhlas
Riska Ramadila didampingi keluarganya, saat menerima kunjungan dari salah satu pasien kanker kaki yang sudah hampir sembuh di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta, baru-baru ini. (Keluarga Riska for RiauPos.CO)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Kenyataan pahit harus di­terima Riska Ramadila. Se­telah berbulan-bulan menderita tumor ganas dan sudah beberapa pekan dirawat di RSPAD Jakarta, akhirnya atlet volly SMAN 1 Kampar Kiri asal Lipatkain ini harus menerima kakinya diamputasi.

Kepastian amputasi ini disampaikan dengan berat hati oleh pamannya, Ulil Amri, kepada Riau Pos, Rabu (4/3) sore kemarin.


"Besok (hari ini, red) amputasi. Itu keputusan dokter. Kami dari pihak keluarga rasanya sudah mengupayakan semua untuk menghindari itu. Tapi dokter punya pendapat sendiri. Tim dokter sudah menggelar rapat beberapa kali, sudah rapat pula di RSCM tim itu, mereka sudah bahas itu. Kalau itu pilihan yang terbaik, hanya itu pilihan yang kami punya, kami ikhlas," sebut Ulil.

Ulil menyebutkan, Riska berat menerima kenyataan tersebut. Namun keponakannya itu cukup tabah. Bahkan menurut Ulil, Riska sendiri yang bertanya ke dokter. Riska juga minta diusahakan mendapatkan kaki palsu yang bisa dilipat. Hingga memudahkan dirinya beraktivitas setelah menjalani amputasi.

"Riska langsung bertanya ke dokter, kaki palsu yang bisa dilipat untuk melaksanakan salat. Dia kan suka olahraga, dirinya berharap dapat kaki palsu yang juga bisa digunakan untuk olahraga juga. Saya hubungi pihak-pihak yang bersedia membantu seperti PT HK, Dandim dan Bakrie Amanah, mereka juga siap bantu. Kami berharap para donatur tepat janji," terang Uli.

Untuk menghadapi operasi amputasi hari ini, Riska sudah menjalani serangkaian pemeriksaan. Termasuk Hb darahnya yang ternyata cukup rendah. Hingga Riska perlu donor empat kantong darah yang diusahakan Ulil pada hari ini.

Sementara itu, terkait tumor di kaki Riska, menurut Ulil kondisinya sudah parah. "Menurut dokter, tumornya sudah pecah, sudah keluar terus air, darah juga keluar. Kemaren kan sudah coba metode Trans Arterial Chemo Influsion (TACI), tapi nampaknya tidak membuahkan hasil," tuturnya.

Dokter sepertinya tidak sabar lagi dan mengkhawatirkan kondisi Riska. "Kami mohon doanya saja kepada seluruh keluarga, teman-teman Riska dan masyarakat Kampar yang selama ini mengikuti perkembangan Riska. Semoga operasi berjalan sukses, Riska bisa sembuh dan mendapatkan kaki palsu untuk aktivitasnya sehari-hari," tutup Ulil.(gem)

Laporan : HENDRAWAN









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook