BRUSSELS/PARIS (RIAUPOS.CO) - Serangan hari Selasa di Brussels yang menewaskan sedikitnya 34 orang dianggap telah menyerang "seluruh Eropa," kata Presiden Prancis Francois Hollande, yang mengutip kata-kata dari banyak pemimpin Eropa lainnya.
"Melalui serangan di Brussels, seluruh Eropa telah terpukul," kata Hollande dalam sebuah pernyataan, mendesak benua biru itu untuk mengambil langkah-langkah penting dalam menghadapi keseriusan ancaman.
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan serangan di Brussels tampaknya ditujukan tidak hanya pada Belgia tetapi pada seluruh Uni Eropa dan kebebasan nya.
Jaksa Federal Belgia Frederic Van Leeuw menyebut semua tiga ledakan itu sebagai "serangan teroris."
Dua ledakan pada Selasa pagi mengguncang bandara Zaventem Brussels ’dan yang ketiga mengoyak stasiun metro bawah tanah Maelbeek.
Pihak berwenang di Eropa memperketat keamanan di bandara, di kereta bawah tanah, di perbatasan dan di jalan-jalan kota.
Dengan tragedi Brussels, Perdana Menteri Prancis mengatakan bahwa Eropa telah diseret ke dalam "perang," dan ia mengajak para pemimpin Eropa mengadakan pertemuan keamanan darurat dan mengerahkan lebih banyak polisi, bahan ahli bahan peledak, anjing pelacak dan petugas berpakaian preman pada titik-titik utama di seluruh blok tersebut.
Otoritas bandara Paris mengatakan keamanan diperketat di semua sudut bandara Paris segera setelah ledakan Brussels. Bandara di London, Praha, Amsterdam, Wina, dan banyak lainnya, juga terlihat peningkatan keamanan.