WABAH CORONA

Brazil Tak Mau Menjadi Kelinci Percobaan Vaksin dari Cina

Internasional | Kamis, 22 Oktober 2020 - 19:46 WIB

Brazil Tak Mau Menjadi Kelinci Percobaan Vaksin dari Cina
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, menolak vaksin Covid-19 dari Cina dan menyebut ogah menjadi kelinci percobaan (ERALDO PERES/AP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan pemerintahnya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan Cina. Pernyataan itu dilontarkannya sehari setelah menteri kesehatannya sudah setuju dengan program imunisasi.

Menanggapi seorang pendukung di media sosial yang mendesaknya untuk tidak membeli vaksin Sinovac buatan Cina, Bolsonaro menyetujuinya.


"Kami tidak akan membeli vaksin Cina," sebut Bolsonaro seperti dilansir dari BBC, Kamis (22/10).

Bolsonaro mengatakan vaksin dari Cina tersebut belum menyelesaikan uji coba klinis. Bolsonaro menyatakan secara tegas rakyat Brasil ogah menjadi kelinci percobaan.

"Orang-orang Brazil tidak akan menjadi kelinci percobaan oleh siapa pun," kata Bolsonaro di saluran media sosialnya.

Brasil sendiri telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak virus corona. Ada hampir 5,3 juta kasus yang dikonfirmasi. Brazil menjadi negara ketiga dengan kasus tertinggi.

Sebelumnya pada Selasa (20/10), Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan pemerintah federal telah mencapai kesepakatan dengan negara bagian Sao Paulo untuk membeli 46 juta dosis vaksin CoronaVac dari Sinovac yang sedang diuji oleh pusat penelitian Institut Butantan di negara bagian itu. Vaksin yang akan diproduksi oleh Butantan masih harus mendapat persetujuan dari regulator kesehatan untuk digunakan di masyarakat.

Institut Butantan mengumumkan pada Senin (19/10) bahwa vaksin dua dosis itu aman dalam uji klinis tahap akhir. Namun, pihaknya memperingatkan bahwa hasilnya hanya permulaan, sementara pengujian masih berlangsung. Data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai.

Selain CoronaVac, Brasil juga berencana memberikan vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford Inggris dan raksasa obat AstraZeneca. Uji coba dengan vaksin Sinovac juga sedang dilakukan di Turki dan Indonesia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook