PADANG (RIAUPOS.CO) - Rendang, makanan tradisional Indonesia dari Sumatera Barat yang sudah tersohor ke seluruh dunia. Makanan ini pun sudah disiapkan untuk mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai warisan dunia yang sudah diusulkan ke UNESCO. Di tanah air, Sabtu (21/8/2021) digelar Festival Memasak Rendang Sedunia yang dipusatkan di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II, di Kota Padang, Sumbar.
Festival memasak makanan terlezat di dunia khas Ranah Minang ini dibuka Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) secara virtual dari Istana Kepresidenan.
Diikuti para pemasak rendang dari sejumlah negara di lima benua dan disaksikan ribuan orang lewat layar komunikasi video (virtual).
Hadir juga istri pejabat tinggi negara, para tokoh perantau Minang diaspora di berbagai negara di dunia juga ikut festival yang digagas Danlantamal II Laksamana Pertama TNI AL Hargianto dan mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) ini.
Sedangkan di Sumbar, festival ini diikuti Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI AL Hargianto, Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto, Danrem Brigjen TNI Arief Gajahmada, Danlanud Sutan Syahrir Kolonel Pnb MRY Fahlefie, Wali Kota Padang Hendri Septa, di Mako Lantamal II.
Sementara sejumlah bupati dan wali kota lainnya bersama ibu-ibu Dekranasda dan Dharma Wanita menggelar di daerah masing-masing dengan protokol kesehatan.
Masing-masing pejabat dan istri telah dipersiapkan sebuah kuali besar untuk sama-sama memasak rendang lengkap dengan bahan dasar berupa daging disertai santan kelapa dan campuran dari berbagai bumbu khas.
Ibu Negara Iriana Jokowi berharap rendang dapat diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia.
Tidak hanya itu, Iriana juga ingin rendang mendapatkan tempat di hati dan dicintai masyarakat dunia.
Menurutnya, dengan memasak rendang serentak secara virtual kali ini diharapkan dapat menunjukkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia. Kegiatan ini juga meyakinkan dunia bahwa rendang layak dicintai.
“Melalui memasak rendang bersama ini, kita tunjukkan kepada dunia akan kekayaan kuliner Indonesia. Kita yakinkan kepada dunia bahwa rendang layak dicintai dan diakui oleh UNESCO dan dunia,” kata Iriana.
Seperti diketahui, sejak tahun 2011 rendang sudah dinobatkan sebagai hidangan terlezat dalam daftar 50 hidangan di dunia oleh CNN Internasional. Lalu tahun 2013, rendang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Rendang juga menempati posisi ke-11 sebagai makanan terenak di dunia pada 2011 dan 2021 versi CNN Travel.
Tetapi itu semua belum cukup, tegas Iriana. Karena pemerintah menargetkan rendang bisa dinobatkan sebagai Warisan Budaya tak Benda dari Indonesia oleh UNESCO.
Sehingga semakin membuka peluang bagi kuliner rendang tersaji atau dihidangkan di berbagai tempat di dunia.
“Mari dukung dan sukseskan. Kita gaungkan rendang sebagai masakan terlezat dunia di seluruh Nusantara. Kita ingin rendang tersaji dan dicintai di dunia. Selamat memasak,” tukas Iriana Jokowi.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi Lantamal II Padang yang menyelenggarakan kegiatan memasak rendang serentak di seluruh dunia ini.
“Ini momentum penting yang perlu kita catat, karena pertama kali dilaksanakan yang mengangkat warisan budaya dari Sumatera Barat dengan melibatkan masyarakat dunia,” kata Mahyeldi.
Wali Kota Padang Hendri Septa menyebutkan, saat ini ekonomi bangsa telah diporak-porandakan oleh pandemi Covid-19. Dengan adanya festival ini diharapkannya bisa jadi momentum yang dapat memicu kebangkitan ekonomi, terutama dalam hal ekspor rendang ke berbagai negara di dunia.
Wali kota muda tersebut juga menuturkan upaya yang telah dan tengah dilakukan pihaknya dalam mengembangkan produksi rendang di Padang saat ini.
“Alhamdulillah, salah satu upaya kita saat ini yaitu tengah membangun Sentra Rendang Kota Padang yang berlokasi di kawasan Lubuk Buaya, Kelurahan Lubuk Buaya atau tepatnya belakang Kantor Camat Kototangah. Pengerjaannya sudah berjalan 26 persen, insya Allah selesai pembangunannya di akhir 2021,” bebernya.
Di Sentra Rendang tersebut juga akan diadakan pendidikan dan pelatihan cara memasak rendang serta bagaimana memasarkan rendang ke pembeli atau wisatawan yang datang ke Kota Padang.
“Sehingga akan menjadi ‘tourism attraction’ atau ikon baru di sektor pariwisata dan perdagangan di Sumbar dan Kota Padang khusunya. Ini adalah bentuk perhatian kita terhadap pengembangan kuliner bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di kota yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Sumber: Padek.co
Editor: Eka G Putra