SKANDAL CINA

Petenis yang Buka Skandal dengan Mantan Wakil PM Cina Dilaporkan Sudah Pulang

Internasional | Minggu, 21 November 2021 - 04:02 WIB

Petenis yang Buka Skandal dengan Mantan Wakil PM Cina Dilaporkan Sudah Pulang
Petenis Cina, Peng Shuai, yang membuka skandal hubungannya dengan mantan Perdana Menteri Cina. (REUTERS/DAILY MAIL)

BEIJING (RIAUPOS.CO) - Petenis Cina, Peng Shuai, dilaporkan telah bebas dan kembali ke rumah. Ia pun disebut akan segera tampil di depan umum.

Hal ini disampaikan Pemimpin Redaksi The Global Times, Hu Xijin, seorang jurnalis media pemerintah terkemuka, Sabtu (20/11/2021). The Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis Cina yang berkuasa.


Mantan petenis ganda nomor satu dunia itu dikabarkan menghilang dan tak nampak ke publik sejak dia mengatakan bahwa mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks dan mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka. Pernyataan ini disampaikan Peng di media sosial Cina pada 2 November 2021 lalu.

Baik Zhang maupun Pemerintah Cina tidak mengomentari tuduhan itu. Postingan media sosial Peng dengan cepat dihapus dan topik tersebut telah diblokir dari diskusi di internet Cina.

"Dalam beberapa hari terakhir, dia tinggal di rumahnya sendiri dengan bebas dan dia tidak ingin diganggu. Dia akan muncul di depan umum dan segera berpartisipasi dalam beberapa kegiatan," tulis Hu di Twitter seperti dikutip Reuters.

Menurut Hu hal ini dibuktikan lewat foto yang dibagikan seorang jurnalis di media pemerintah Cina di Twitter. Foto itu menurutnya telah menunjukkan kondisi Peng dan ia sudah berada di rumah.

Berita menghilangnya Peng membuat Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam untuk menarik Cina dari turnamen. Selain itu, ATP putra pun menuntut kejelasan Peng dari otoritas Cina. Amerika Serikat juga meminta bukti keberadaan dan keamanan Peng.

"Komite Olimpiade Internasional juga dapat didorong untuk mengambil sikap tegas terhadap Cina yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing 2022," kata anggota senior IOC, Dick Pound, kepada Reuters.

Sejauh ini IOC telah menolak untuk mengomentari masalah Peng, dengan mengatakan pihaknya percaya masalah bisa diselesaikan lewat "diplomasi damai".

Sumber: Reuters/AFP/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook