Hening Cipta 2 Menit, Ratu Elizabeth II Tak Dikubur di Tanah

Internasional | Selasa, 20 September 2022 - 13:19 WIB

Hening Cipta 2 Menit, Ratu Elizabeth II Tak Dikubur di Tanah
Petugas membawa peti jenazah Ratu Elizabeth II masuk Kastil Windsor, Senin (19/9/2022). (JEFF J MITCHELL/POOL/AFP)

LONDON (RIAUPOS.CO) – Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II berlangsung selama satu jam di Westminster Abbey, London, Inggris, dengan dihadiri keluarga Kerajaan Inggris dan ratusan pejabat serta pemimpin berbagai negara. Prosesi diakhiri dengan momen mengheningkan cipta selama dua menit.

Seperti dilansir BBC, Senin (19/9), setelah mendengarkan khotbah yang disampaikan Uskup Agung Canterbury Justin Welby dan diwarnai berbagai nyanyian pujian, Last Post dikumandangkan oleh empat peniup trompet Household Cavalry menjelang akhir seremoni pemakaman kenegaraan.


Momen itu diikuti dengan mengheningkan cipta selama dua menit, di mana seluruh tamu yang hadir di dalam Westminster Abbey maupun warga yang menunggu di luar terdiam untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Ratu Inggris itu.

Momen mengheningkan cipta itu juga dipraktikkan oleh seluruh warga Inggris yang ada di berbagai wilayah. Usai mengheningkan cipta, lagu kebangsaan "God Save the King"berkumandang dan diikuti oleh Lament, ekspresi musik kesedihan.

Sebelumnya, seremoni pemakaman kenegaraan ini diawali dengan prosesi khidmat, di mana peti jenazah Ratu Elizabeth II dibawa masuk dengan diikuti anak-anaknya, termasuk Raja Charles III, dan cucu juga cicitnya berjalan kaki di belakang peti jenazah.

Dalam khotbahnya, Welby memuji mendiang Ratu Inggris itu sebagai salah satu dari sedikit pemimpin yang memegang janjinya. "Pola bagi banyak pemimpin adalah ditinggikan dalam hidup dan dilupakan setelah kematian. Pola bagi semua orang yang melayani Tuhan, yang dikenal atau tidak dikenal, yang dihormati atau diabaikan, bahwa kematian adalah pintu menuju kemuliaan,"ucap Welby, seperti dilansir CNN.

"Yang Mulia secara terkenal menyatakan dalam siaran ulang tahun ke-21, bahwa seluruh hidupnya akan didedikasikan untuk mengabdi pada negara dan Persemakmuran. Jarang ada janji semacam itu yang ditepati dengan baik, hanya sedikit pemimpin yang menerima curahan cinta kasih seperti yang kita saksikan,"puji Welby.

Peti mati Ratu Elizabeth dibawa melalui pusat kota London, melewati Istana Buckingham ke Wellington Arch di Hyde Park Corner, dengan raja dan keluarga kerajaan mengikuti lagi dengan berjalan kaki selama prosesi sepanjang 2,4 km.

Dari sana, jenazah Ratu dibawa ke Kastil Windsor, sebelah barat London, untuk seremoni ibadah di Kapel St George. Ini diakhiri dengan mahkota, bola dan tongkat kerajaan - simbol kekuasaan dan pemerintahan monarki - dikeluarkan dari peti mati dan ditempatkan di altar.

Setelah disemayamkan selama empat hari penuh, jenazah Ratu Elizabeth II akan dimakamkan, Senin (19/9). Meski demikian, jenazah ratu yang telah memimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun tersebut tidak akan dikubur di tanah, seperti pemakaman pada umumnya.

Anggota keluarga kerajaan dimakamkan di dalam sebuah ruangan, bukan langsung di bawah tanah. Karena itu, peti mati mereka dilapisi dengan timah untuk memperlambat proses pembusukan. Timah menyegel peti mati dan mencegah kelembaban masuk sehingga bisa menjaga tubuh tetap utuh hingga satu tahun.

Hal ini juga demi memastikan bahwa bau dan racun apa pun dari mayat tidak dapat keluar peti dan merusak lingkungan. Ratu Elizabeth sendiri dikabarkan dimakamkan di brankas kerajaan yang disebut Kapel Memorial Raja George VI di Kastil Windsor.

Mendiang suaminya, Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, pada 2021 lalu juga dimakamkan di peti mati yang dilapisi dengan timah, mengikuti tradisi keluarga kerajaan sejak ratusan tahun lalu.

Mengutip laporan media lokal Inggris, Metro, pada tahun 1997, Lady Diana, Princess of Wales juga dimakamkan di peti mati berlapis timah yang dikatakan memiliki berat seperempat ton karena lapisannya.(int/das)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook