Presiden IsDB Janji Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan RI

Internasional | Senin, 17 Oktober 2022 - 11:58 WIB

Presiden IsDB Janji Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan RI
Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Dr Muhammad Sulaiman Al-Jasser bertemu Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati, Jumat (14/10/2022). (IG SRI MULYANI)

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Dr Muhammad Sulaiman Al-Jasser menyampaikan apresiasi atas kinerja ekonomi Indonesia, di tengah kondisi global yang sangat bergejolak. Penyataan ini disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani usai melakukan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Islamic Development Bank di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Jumat (14/10).

"IsDB juga menyatakan komitmen penuh akan terus mendukung Indonesia melalui pembiayaan pembangunan serta mengajak Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar di IsDB," kata Sri Mulyani, Ahad (16/10).


Ia juga mengungkapkan, Presiden IsDB berkomitmen akan melakukan peningkatan kontribusi modal maupun penambahan jumlah staf asal Indonesia di perusahaan yang dipimpinnya.

Selain itu, Presiden IsDB dan Bendahara Negara Indonesia juga sepakat soal pentingnya kerja sama negara anggota IsDB soal ketahanan pangan dan ketersediaan pupuk. "Dalam hal ketahanan pangan dan ketersediaan pupuk, kami sepakat pentingnya peningkatan kerja sama di bidang pertanian dan rantai nilai pangan (food value chain) diantara negara anggota IsDB," ungkapnya.

Kepada Sri Mulyani, Presiden IsDB juga menyatakan bahwa selama ini pihaknya telah membantu Indonesia melalui pembiayaan infrastruktur berbagai bidang termasuk pembangunan lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan dan infrastruktur ekonomi lainnya. "Indonesia berharap kerja sama tersebut dapat diperluas ke sektor ekonomi lain, termasuk dukungan sektor perumahan bagi masyarakat serta pengembangan industri halal di Indonesia," jelas Menkeu.

Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan apresiasinya kepada Sri Mulyani tentang kinerja ekonomi Indonesia. "Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, ditengah kondisi dunia yang berat," kata Sri Mulyani.

Pujian itu bahkan disampaikan juga secara langsung oleh Kristalina melalui akun Instagram pribadinya @kristalina.georgiva. Dalam unggahannya, bos IMF itu mengungkapkan kabar baik tentang kondisi ekonomi Indonesia di tengah isu resesi yang membuat ekonomi global gelap gulita. ‘‘#Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy! Indonesia menjadi titik terang di tengah ekonomi global yang gelap gulita!," katanya melalui akun Instagram resmi, Ahad (16/10).

Sebelumnya, Kristalina sempat memberi peringatan soal peningkatan risiko resesi global karena ekonomi maju melambat dan inflasi yang lebih cepat. Kondisi tersebut memaksa Federal Reserve atau The Fed untuk terus menaikkan suku bunga serta menambah tekanan utang pada negara-negara berkembang. "Di Amerika Serikat, ekonomi terbesar di dunia, pasar tenaga kerja masih sangat kuat tetapi kehilangan momentum karena dampak dari biaya pinjaman yang lebih tinggi ‘mulai menggigit’," ujarnya.

Dia memprediksi perekonomian dunia akan mengalami kerugian hingga 4 triliun dolar AS hingga 2026. Pada saat yang sama, katanya, pembuat kebijakan tidak dapat membiarkan inflasi menjadi ‘kereta pelarian’.

Menurutnya, dukungan fiskal harus tepat sasaran sehingga tidak memicu inflasi. Georgieva juga menilai dunia perlu membantu negara-negara berkembang dan berkembang sangat terpukul oleh pengetatan kondisi keuangan.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook