AS Khawatir Iran Kini Jadi Pemasok Senjata untuk Rusia

Internasional | Rabu, 14 Desember 2022 - 06:00 WIB

AS Khawatir Iran Kini Jadi Pemasok Senjata untuk Rusia
as,hubungan rusia-iran,pemasok senjata (REUTERS)

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) –  Hubungan Rusia dan Iran kini ditengarai makin mesra. Amerika Serikat (AS) menilai keakraban keduanya menjadi kemitraan pertahanan yang matang dalam perang Rusia. AS menyebut Rusia memberikan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby melihat laporan bahwa kedua negara sedang mempertimbangkan produksi drone mematikan. Kirby mengatakan AS khawatir bahwa kemitraan antara Iran dan Rusia memproduksi drone akan berbahaya bagi Ukraina. Situasi itu juga berbahaya bagi masyarakat internasional.


“Rusia sedang berusaha untuk berkolaborasi dengan Iran di bidang-bidang seperti pengembangan senjata, pelatihan,” kata Kirby.

Kirby menambahkan bahwa AS khawatir Rusia bermaksud untuk memberi Iran komponen militer canggih termasuk helikopter dan sistem pertahanan udara.

“Iran telah menjadi pendukung militer utama Rusia,” katanya.

Itu terjadi setelah Ukraina menuduh Iran memasok Rusia dengan drone kamikaze yang digunakan dalam serangan mematikan pada 17 Oktober. Kejadian itu awalnya dibantah oleh Teheran.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan drone tersebut berasal dari Iran. Angkatan udara Ukraina mengatakan telah melumpuhkan 10 dari 15 drone yang digunakan untuk menyerang wilayah selatan pada pekan lalu.

Serangan itu menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang Ukraina tanpa listrik di Odesa. Zelensky mengatakan dalam pidato, perlu waktu berhari-hari untuk memulihkan jaringan listrik.

 

Inggris Bereaksi

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa Iran telah menjadi salah satu pendukung militer utama Rusia. Hubungan antara mereka mengancam keamanan global.

“Kesepakatan kotor antara kedua negara telah membuat Iran mengirim ratusan drone ke Rusia,” kata Cleverly.

“Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer dan teknis kepada rezim Iran, yang akan meningkatkan risiko terhadap mitra kami di Timur Tengah dan keamanan internasional,” sebut Cleverly.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook