PARTAINYA MENANG BESAR PADA PEMILU

Selamat, Peluang Aung San Suu Kyi jadi Presiden Myanmar di Depan Mata

Internasional | Sabtu, 14 November 2015 - 01:58 WIB

Selamat, Peluang Aung San Suu Kyi jadi Presiden Myanmar di Depan Mata
Pemimpin Partai NLD Myanmar, Aung Saan Suu Kyi.

YANGON (RIAUPOS.CO) - Tampuk kekuasaan kepresidenan di negara Myanmar bagi Aung San Suu Kyi sudah di depan mata. Jika sebelumnya Suu Kyi tidak mau sesumbar menyatakan menang, kini Komisi Pemilihan Umum Myanmar secara resmi sudah mengumumkan hasil pemilihan umum di negara yang sedang menjadi perhatian dunia itu.

Hasilnya, partai yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memperoleh kemenangan besar. Bahkan jauh di atas target yang mereka inginkan. Dari hasil pengumuman KPU, diperoleh kesimpulan NLD meraup 80 persen suara dari pemilu yang dilaksanakan Ahad (8/11/2015) lalu. Sedangkan target yang mereka pasang sebanyak 70 persen.

Baca Juga :Tampil Gemilang, Kali Ini Garuda Nusantara Pesta Gol ke Gawang Myanmar

’’Kami sudah sangat siap untuk membentuk pemerintahan sejak bertahun-tahun lalu,’’ kata jubir NLD Nyan Win tentang kemenangan partainya. Atas kemenangan besar itu, NLD berhak sedikitnya 364 kursi di parlemen. Itu merupakan jumlah yang lebih dari cukup untuk menjadi penguasa parlemen bikameral Myanmar. Konstitusi menegaskan bahwa partai yang menguasai dua per tiga kursi parlemen tersebut berhak menjadi penguasa.

Kemenangan besar itu juga memungkinkan NLD untuk membentuk pemerintahan tunggal, tanpa perlu berkoalisi. Tidak hanya itu, NLD yang menguasai majelis tinggi dan majelis rendah tersebut juga berhak memilih presiden. Sayangnya, konstitusi melarang NLD memberikan mandat kepada Suu Kyi untuk menjadi kepala negara. Sebab, Suu Kyi bersuami warga asing dan dua putranya bukan warga negara Myanmar.

Nyan Win mengungkapkan bahwa partainya sudah tidak sabar untuk segera membentuk pemerintahan baru. Maklum, NLD sudah berjuang selama sekitar 25 tahun sebelum akhirnya menang lewat pemilu. Apalagi, junta militer yang masih bercokol di Myanmar tidak lagi menganulasi hasil pemilu yang berpihak kepada NLD seperti kasus pada 1990. Itu bakal menjadi pemerintahan demokratis pertama sejak 1960.

Pengumuman kemenangan besar NLD tersebut menjadi kado istimewa bagi Suu Kyi. Kemarin tepat lima tahun ikon demokrasi Myanmar itu menyandang status sebagai orang bebas. Ya, lima tahun lalu, junta militer membebaskan putri mendiang Jenderal Aung San tersebut dari status tahanan rumah yang selama ini melekat. Perempuan bertubuh mungil itu pun lantas bisa meninggalkan kediamannya di tepi Danau Inya.

’’Saya sangat senang mendengar kemenangan NLD ini. Daw Aung San Suu Kyi pasti akan berbuat lebih banyak bagi kepentingan rakyat ketimbang pemerintah yang sekarang berkuasa,’’ ucap Moe Thu. Seperti NLD, pedagang asongan berusia 66 tahun itu pun sudah menunggu selama seperempat abad untuk menyaksikan kepemimpinan Suu Kyi.

Sebelum pengumuman resmi hasil pemilu tersebut, Presiden Thein Sein sudah memberikan ucapan selamat kepada Suu Kyi. Itu menjadi pengakuan resmi pemerintahan junta terhadap kemenangan NLD. Suu Kyi pun lantas membalas ucapan selamat sang presiden dengan ajakan rekonsiliasi. Yakni, tidak hanya dengan Thein Sein, tetapi juga Ming Aung Hlaing yang menjabat sebagai panglima Angkatan Darat (AD).

Sayangnya, untuk menunjuk presiden, NLD harus menunggu sampai Maret. Jauhnya jarak pembentukan pemerintahan dan pemilu itu membuat sejumlah pihak cemas. Mereka khawatir masa transisi justru akan membuat Myanmar bergolak. Sebab, selama sekitar empat bulan, Thein Sein yang dikendalikan junta masih akan memerintah. Sementara itu, NLD sudah mulai menyusun agenda pemerintahan.(afp/reuters/hep/c20/ami)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook